Top Ad unit 728 × 90

Breaking News

random

Kajian Malam Kedelapan Ramadhan Bersama Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA tentang Keutamaan Zikir

Kajian Malam Kedelapan Ramadhan Bersama Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA tentang Keutamaan Zikir

Kajian Malam Kedelapan Ramadhan Bersama Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA tentang Keutamaan Zikir



Ramadhan ke-8
24 | Mei | 2018 M / 08 | Ramadhan | 1439 H

📖 Kalam Hikmah:

Beberapa catatan tentang zikir Allah, menyebut-nyebut Allah dan mengingat Allah. 
Zikir merupakan inti ibadah/puncak ibadah.
Sehingga dalam sebuah catatan dikatakan:

أن في الدنيا جنة من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة قالوا: وما هي؟ قال: إنها محبة الله وذكر الله".

“Sesungguhnya di dunia ada surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan masuk surga di akhirat. Mana itu surga dunia? Yaitu cinta kepada Allah dan menyebut-nyebut nama Allah."

Manisnya zikir seperti manisnya surga/ indahnya surga. Orang yang lezat dalam zikir seperti orang yang lezat dalam surga dunia.

Ada pernyataan bahwa penduduk surga kelak akan menyesal di surga, yaitu menyesal dengan waktu yang mereka lalaikan untuk tidak mengingat (berzikir) kepada Allah. Dasarnya adalah hadist berikut,

ليس يتحسر أهل الجنة إلا على ساعة مرت بهم لم يذكروا الله عزوجل فيها

Tidak ada sesuatu yang lebih disesali oleh para penghuni surga selain atas satu saat yang pernah mereka lalui di dunia, yang tidak mereka gunakan untuk mengingat Allah.” (HR. Ath-Thabrani)

Itu lah sebuah gambaran besarnya nilai pahala zikir padahal sudah dalam surga tapi masih tergiang dengan waktu kosong yang terlewati tanpa zikir.


Tidak ada nikmat yang melebihi nikmat seumpama zikir Allah, makanya hakikat salat adalah zikir, hakikat puasa adalah zikir, hakikat zakat adalah zikir apalagi haji semua diisi dengan zikir. Semua bertumpu pada zikir.

Jika kita alergi dengan zikir itu menandakan ada masalah dengan diri kita.

ما أعلم معصية أقبح من ترك ذكر 

"Satu maksiat yang paling keji adalah meninggalkan zikir"

Zikir yang paling bagus adalah zikir yang bisa bergabung antara kekuatan lisan dengan hati. Maka dalam tasawuf sufi diharuskan untuk menutup mata supaya terasa di hati dan terjiwai apa yang diucapkan, ketika itulah zikir itu berbekas, berbuah dan ada hasil untuk diri kita.

Maka begitulah agama sangat menganjurkan untuk selalu berzikir menyebut-nyebut nama Allah. Karena begitu besarnya pahala zikir tersebut dan zikir juga tidak ada terikat dengan waktu dan tempat, kapan saja dan dimana saja kita bisa selalu berzikir kepada Allah.

Melalui zikir juga akan tumbuh kekuatan ibadah-ibadah dan kebaikan-kebaikan yang lain, begitu juga sebaliknya kalau tidak ada zikir atau tidak suka bergabung dengan orang-orang zikir maka bisa dipastikan ibadah-ibadah Sunnah yang lain pun akan terasa berat untuk dikerjakan.

Wallahu'alam


Kajian Malam Kedelapan Ramadhan Bersama Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA tentang Keutamaan Zikir Reviewed by RQ Center on 7:28:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.