Top Ad unit 728 × 90

Breaking News

random

Malam Jum'at di Dayah Raudhatul Qur'an


OLEH HANIFAH, M.Ag., Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe), melaporkan dari Tungkop, Aceh Besar

Saya dan teman-teman bergegas dari rumah pukul 18.30 WIB menuju Dayah Raudhatul Quran yang berada di Tungkop, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. Kami pergi mengendarai sepeda motor (sepmor) dengan kecepatan sedang sambil bercengkerama di jalan. Untuk mencapai Dayah Raudhatul Quran ada dua rute. Pertama, jika Anda dari arah Darussalam, rutenya adalah dengan melewati Gampong Beurabung. Jika Anda dari arah Lambaro Angan, rute yang harus dilewati adalah jalan Tungkop atau lebih tepatnya lewat Masjid Tungkop. Dikarenakan kami dari arah Darussalam, kami memilih melewati Gampong Beurabung.

Sesampainya kami di dayah seluruh mobil dan sepeda motor (sepmor) sudah terparkir dengan rapi. Sebagian santri sedang membantu jamaah yang datang untuk merapikan kendaraan masing-masing. Terlihat juga beberapa jamaah yang baru hadir kebingungan untuk memarkirkan kendaraan dikarenakan pelataran halaman dayah sudah penuh oleh kendaraan.

Oleh karena itu, supaya mendapat tempat parkir yang nyaman dan mudah diakses, kam harus datang lebih cepat daripada biasanya. Setelah memarkir kendaraan, kami bergegas memasuki balee (balai). Balai ini berbentuk seperti musala pada umumnya. Balai terdiri atas dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk kegiatan shalat dan mengajarkan anak-anak mengaji, begitu juga dengan lantai atas. Balai beralas marmer krim berbercak cokelat muda membuat kesan musala semakin semangat.

Setelah mencuci kaki, kami masuki balai dan menempati saf yang masih kosong. Jamaah lain yang baru saja berdatangan juga ikut mengisi saf yang masih kosong di depan, tetapi ada sebagian jamaah yang langsung duduk di belakang tanpa mengisi saf kosong di depan dikarenakan sebagian jamaah membawa anak kecil. Sebagian lagi orang tua yang menggunakan kursi ketika shalat sehingga mengambil posisi saf belakang.

Jamaah yang hadir di Dayah Raudhatul Quran tidak hanya dari daerah yang dekat dengan dayah seperti Limpok, Cot Keueng, Lamkeunung, Lambaro Angan, Lamduro, Tanjung Selamat, Tanjung Deah, Suleue, Rukoh, dan Blangkrueng, tetapi juga dari daerah yang jauh dari dayah seperti Ajun, Simpang Dodik, Lamteumen, dan lainnya.

Jamaah yang hadir bukan saja jamaah zikir malam Jumat, tetapi juga jamaah pengajian yang diadakan setiap sore Selasa, jamaah umrah dan manasik haji. Semua berkumpul untuk meramaikan dan menghidupkan zikir malam Jumat.

Kegiatan setiap malam Jumat diisi dengan shalat Magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan zikir yang dipimpin langsung oleh Teungku Sulfanwandi. Tidak hanya zikir saja, biasanya Teungku Sulfanwandi mengisi malam Jumat dengan kegiatan shalat sunat. Sebelum shalat sunat atau zikir, Teungku  memberikan tausiah singkat yang penuh dengan nasihat. Sebagian jamaah mencatat tausiah di buku atau di handphone. Sebagian lainnya ada yang merekam atau menvideokannya.

Salah satu isi tausiah yang paling saya ingat tentang zikir. Zikir merupakan ibadah yang tidak terbatas pada ruang dan waktu, dapat dilakukan dalam setiap kegiatan dan bahkan ketika istirahat. Zikir diibaratkan seperti seseorang yang hidup di tengah orang yang mati. Zikir seperti pohon kayu hijau di tengah-tengah pohon yang lain mati. Pohon tersebut menjadi begitu indah dan enak untuk dipandang mata. Setiap yang melihat berkeinginan untuk berteduh di bawahnya dikarenakan keindahan, rindang, dan angin yang sepoi-sepoi.

Zikir dengan kalimah La ilaha illallah setiap harinya dapat memberikan vitamin bagi iman. Iman juga perlu nutrisi setiap hari bukan saja untuk otak dan fisik semata. Dengan memperbanyak zikir seseorang dapat terhindar dari penyakit hati, seperti munafik, iri, dengki, hasad, dan lainnya. Selain itu, zikir mampu membuat seorang hamba bersyukur atas apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya. Dan salah satu bentuk karunia Allah itu adalah dengan menghadirkan seseorang dalam jamaah zikir.  Tidak hanya tausiah tentang zikir, tetapi teungku sering memberikan tausiah lainnya yang bermanfaat dan ringan untuk disimak. Setiap tausiah yang disampaikan oleh teungku seperti tertancap di dalam hati orang yang mendengarkannya. Teungku juga mengimbau untuk terus menghidupkan zikir walaupun tengah sibuk dengan berbagai kegiatan di kantor, di sekolah, di pasar, dan di tempat kerja lainnya. Zikir tetap harus dihidupkan walaupun dikatakan gila oleh orang lain.

Teungku juga merespons perkembangan zaman dan berita yang sedang hangat terjadi seperti berita penyebaran virus corona. Seperti yang diberitakan oleh media bahwa covid-19 telah melumpuhkan berbagai negara. Oleh karena itu, Teungku mengajak seluruh jamaah yang hadir menyikapi penyebaran virus dengan shalat sunat dan zikir tolak bala. Semua larut dalam zikir seraya memohon ampunan kepada Allah Swt. Semua dilakukan semata-mata memohon perlindungan dan karunia kepada Allah Swt.

Setelah zikir ataupun shalat sunat dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah. Selesai shalat Isya biasanya ada makan bersama. Hampir setiap malam Jumat ada makan bersama/kenduri. Sajian kenduri yang diberi berbentuk nasi dengan kuah beulangong, nasi kuning, nasi putih, kolak, air timun, dan sebagainya. Sebagian santri membagi nasi yang telah dibubuhkan dalam piring beserta lauknya, sebagian yang lain membagi minuman dalam kemasan.

Para santri membaginya kepada jamaah laki-laki setelah itu dilanjutkan ke jamaah perempuan. Para santri terlihat sangat sabar dan ikhlas dalam membagi makanan kepada jamaah. Jamaah pun menunggu dengan tertib hingga makanan tiba didepan mereka. Sembari membagi makanan dan aktivitas makan yang terus berlangsung Teungku melanjutkan memberi nasihat. Begitulah kegiatan malam Jumat di Dayah Raudhatul Quran yang telah sejak lama berjalan.

Sejauh yang saya amati, tidak hanya pada malam Jumat ada aktivitas zikir bersama, pada hari-hari besar Islam lainnya juga selalu dilakukan aktivitas keagamaan yang dapat mempersatukan umat dalam bingkai zikir, shalat sunat, dan lainnya.

Semoga orang yang membaca reportase ini dapat ikut menyemarakkan malam Jumat di Dayah Raudhatul Quran dan dapat memantau aktivitas dayah di sosial media seperti Instagram @dayahraudhatulquran. Semoga bermanfaat.

Malam Jum'at di Dayah Raudhatul Qur'an Reviewed by admin on 10:03:00 PM Rating: 5

Tidak ada komentar:

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.